Masalah apa?
Semakin banyak penggunaan sabun, semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Apalagi sabun tersebut menggunakan bahan-bahan tertentu yang bisa merusak lingkungan.
Loh Kok?
Yuk kita coba telusuri....
Hari ini saya akan fokus pada detergen terlebih dahulu.
Mungkin banyak yang dari kita berpikir,"wahh.. aku harus beli detergen yang busanya banyak, biar nyucinya meyakinkan. Karena makin banyak busanya, makin bersih nyucinya.."
atau
"Aku butuh nih detergen yang multifungsi, bisa sebagai pemutih, pewangi, pelicin, dan pe - pe - yang lainnyaahh..."
Oh No!
Pikiran-pikiran tersebut harus dihindari ya ibuk dan bapak 😂
kenapa?
1. Mitos bahwa makin banyak busanya makin bersih cuciannya. Cz tidak ada hubungannya loh busa sama semakin bersih. Malahan semakin banyak busanya yang dihasilkan maka air yang dibutuhkan untuk membilas pun semakin banyak. Artinya, kita makin boros air, plus boros tenaga buk!
2. Kata siapa detergen yang fungsinya banyak bejibun semakin baik kualitasnya. Kenapa? Jelas lah semakin banyak fungsinya maka secara otomatis bahan-bahan kimia yang digunakan maka akan semakin banyak loh. Hal tersebut akan semakin banyak membawa hal negatif ke lingkungan.
Jelas kan??
Oke, mulai dari sekarang kita harus bijak memilih detergen. Karena kita harus mulai bergerak agar lingkungan kita bisa terselamatkan.
Nah.. Bagaimana kita memulainya.
Caranya mudah, coba lihat ingredients nya.
Biasanya detergen mengandung apa saja?
Surfaktan? Builder? Filler? Zat aditif? Apa saja itu?
- Surfaktan - surface active agent, merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai kemampuan berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan bahan / material. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yang digunakan, yaitu:
- Anionik (Alkyl Benzene Sulfonate –ABS dan Linier Alkyl Benzene Sulfonate - LAS)
- Kationik (Garam Ammonium)
- Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle)
- Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)
- Builder – pembentuk, berfungsi meningkatkan efisiensi proses pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Secara garis besar, terdapat empat kategori builder yang digunakan, yaitu:
- Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate - STPP)
- Acetates (Nitril Tri Acetate – NTA dan Ethylene Diamine Tetra Acetate - EDTA)
- Silicates (Zeolith)
- Citrates (Citrate acid)
- Filler – pengisi, merupakan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan kuantitas dari bahan-bahan lainnya (tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci). Bahan yang digunakan biasanya:
- Sodium sulfate
- Aditif - suplemen / tambahan, digunakan untuk membuat deterjen lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna. Biasanya bahan yang ditambahkan adalah:
- Enzyme
- Borax
- Sodium chloride
- Carboxy Methyl Cellulose - CMC
Klik
Baca juga artikel menarik di sini: Belajar Menjadi Working Mom
Di atas adalah beberapa kandungan yang terdapat pada kebanyakan detergen.
Maka dari itu, detergen bisa dikatakan ramah lingkungan jika:
1. Mengandung surfaktan yang mudah terurai, karena surfaktan yang sulit terurai bisa mencemari alam dan meracuni biota yang hidup di dalamnya. Karena itu, deterjen ramah lingkungan harus memiliki kandungan surfaktan yang mudah terurai. Dan juga terlalu banyak bahan surfaktan justru bisa membuat kulit kehilangan kelembapan dan mengalami iritasi. Maka perhatikan labelnya ya...
2. Detergen mudah dibilas walaupun memiliki busa yang melimpah, busa yang melimpah jelas akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Maka dari itu, deterjen ramah lingkungan yang baik seharusnya dirancang dengan teknologi busa cepat bilas.
3. Tidak mengandung fosfat (kategori builder: Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate - STPP). Dalam hal ini, fosfat memiliki pengaruh yang cukup besar. Pengaruh jangka pendeknya akan membuat pertumbuhan algae meningkat dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam air. Sedangkan jangka panjangnya adalah membunuh makhluk hidup di perairan. Bahaya banget gak tuh. Bahkan, di beberapa negara Eropa sudah melarang penggunaan fosfat dalam detergen karena pengaruh buruk tersebut.
4. Memiliki komposisi yang tepat, salah satunya jumlah builder yang tepat. Karena terlalu banyak bahan builder akan menyebabkan pencemaran air dan membahayakan kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
5. Mengandung bahan pewangi yang bersifat biodegradable. Maknanya bahan kimia dalam detergen dapat terurai dengan mudah oleh bakteri pengurai dalam tanah. Sehingga detergen tersebut tidak hanya memiliki wangi tahan lama namun juga ramah lingkungan.
Itulah beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika memilih merek detergen mana yang akan kita pakai. Sebelum membeli yuk kita baca label dan ingredientnya..
Coba bayangkan, jika setiap orang yang membaca ini berpikiran sama dan mengubah detergen lamanya menjadi detergen yang ramah lingkungan, kita bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan.
Trus bagaimana nih caranya memilih detergen yang baik dan ramah lingkungan?
Berikut ini panduan dalam memilih detergen, Simak:
- Belilah produk yang mencantumkan kandungan bahannya dengan lengkap dan telah lolos seleksi serta penelitian dari pemerintah
- Pilihlah yang bahan surfaktan nya ramah lingkungan (LAS / LABS)
- Pilihlah yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa tidak ada). Karena air deterjen yang berasal dari kandungan fosfat yang rendah (apalagi nil) masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
- Pilihlah yang kandungan NaOH nya paling rendah, karena bahan ini dapat menyebabkan panas pada tangan dan pakaian / bahan menjadi rapuh.
- Pilih deterjen yang sedikit busanya.
Sudah semakin paham ya, sekarang saya akan bagikan dua rekomendasi detergen yang ramah lingkungan:
Produk yang pertama
Detergen merek Rinso
Setelah saya baca kemasannya, ternyata Rinso sudah mengusung tema Ramah lingkungan loh. Coba kita cek!
1. Terdapat keunggulan label tidak meninggalkan residu, membersihkan lebih cepat, hemat air bilasan, menjaga warna tetap cemerlang, dan yang paling penting lagi formulasi yang digunakan juga ramah lingkungan.
2. Bahan yang digunakan aman, Total Surfaktan 16% dan bahan additivie 14%. Jadi, ramah lingkungan.
Itu dua poin yang bisa kita lihat pada detergen merek Rinso. Untuk belinya, bisa melalui link di bawah ya..
Bisa beli di JD.ID dengan pilihan dan harga yang lebih terjangkau:1. Rinso Molto Anti Noda Powder 1,8 Kg (31.500) Link: https://u.jd.id/wtRCG52. Rinso Molto Perfume Essence Detergen Cair 1,5 L (26.900) Link: https://u.jd.id/no9McP3. Rinso Molto Anti Noda Powder 1,4 Kg (29.900) Link: https://u.jd.id/PbVmXB4. Rinso Molto Perfume Essence Detergen Cair 750 mL (16.400 Super Deal) Link: https://u.jd.id/5oAf7n
Catatan:
Berbagai varian produk deterjen Rinso telah diformulasikan khusus sehingga tetap ramah lingkungan dan aman bagi keluarga. Semua kandungan dan komposisi deterjen Rinso juga telah disesuaikan dengan standar baku mutu deterjen ramah lingkungan.
Produk yang kedua
Detergen merek Attack Easy
Detergen selanjutnya yang rekomended adalah produknya Attack. Saya ambil produk yang ini:
Nah, dalam detergen ini memiliki keunggulan:
1. Menggunakan formula surfaktan Biodegradable, dengan total Surfaktan 19%.
2. Dan yang menguntungkan lagi, produk ini bebas fosfat. Jadi, sangat ramah lingkungan.
Dari dua hal tersebut, bisa menjadi gambaran buat kita untuk memilih produk Detergen merek Attack. Untuk membelinya bisa melalui link di bawah:
Bisa beli di JD.ID dengan pilihan dan harga yang lebih terjangkau:1. Attack Easy Romantic Flowers 1,2 Kg (24.500) Link: https://u.jd.id/zFzaUD2. Attack Plus Softener 1,2 Kg (28.000) Link: https://u.jd.id/ABZL863. Attack Liquid Attack Hygiene + Protection Pouch 800 mL (18.500) Link: https://u.jd.id/aZ9Uba4. Attack Liquid Clean Maximizer 1L (29.000) Link: https://u.jd.id/glQB6Z
Itu dua contoh detergen yang ramah lingkungan dan bisa dijadikan pilihan untuk anda semua.
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Yuk Semangat perubahan!
Baca juga artikel menarik di sini: Ibu Sambil Bekerja, Why Not?
10 Comments
aku pake yg mana ya di rumah? kayanya attack easy deh..
ReplyDeleteudah bebas fosfat tuhhh... :D
Deleteiya cuma kalau pakai yang cair ini agak boros ya pemakaiannya
ReplyDeleteIya we kak.. harus pintar2 takarannya,, biar hemat.. :(
Deletekalau pakai mesin cuci emang enaknya pakai yng cair
Saya pakainya rinso cair, berarti ramah lingkungan kan Bu?
ReplyDeleteKalo attack jarang yang jual di toko kelontong, kebanyakan di Indomaret tapi jauh tempatnya.
iya donk, sudah gan,,
Deletesemua produk rinso sudah ramah lingkungan semua,, baik cair maupun bubuk..
:D
assalamualaikum... singgah perdana.. blogwalking
ReplyDeleteWah ini ya syarat-syarat memilih yang ramah lingkungan. wah selama ini saya salah, saya memilih ART yang ramah terhadap tetangga.
kalau Attack ramah lingkungan, kalau yang defense? hehehehe
sila kunjung balik mbak
ada-ada aja dokter nihhh.... :P
Deleteyang penting ARTnya gak suka nge-gosip :P
Wah, berarti salah dong Mbak pikiranku selama ini. Aku pikir semakin banyak busa semakin bersih cuci bajunya. Eh, tapi Alhamdulillah selama ini yang aku pake yang masih dalam golongan ramah lingkungan, Mbak. Rinso.😄
ReplyDeleteIYa bun,, aku jga sebelum tahu itu, tahu ne nek busanya banyak cucian tambah bersih loh,, ternyata... ehhehe
DeleteGak usah ragu-ragu buat ninggalin jejak disini, karena gw rasa kita sama-sama satu nasib satu sepenanggungan sebagai manusia paling galau di dunia.. huehuee