Ibu Sambil Bekerja, Why Not?

Sumber gambar
Ibu adalah segalanya. Di dalam keluarga peran ibu atau istri sangatlah besar. Dari mulai menjadi pasangan hidup suami, menjadi manajer rumah tangga, bahkan menjadi pendamping anak-anak. Semua dikerjakan semua oleh sosok ibu. Dan sekarang saya sudah mulai merasakan bagaimana kerasnya menjadi ibu. Saya jadi sadar, bahwa ternyata ibu saya adalah pahlawan bagi hidup saya. Maafkan saya mom, saya baru sadar .. hehehe

Ibu saya selain bekerja diluar rumah, ibu juga berperan aktif mendidik anak-anaknya menjadi orang besar seperti sekarang ini. Saya doakan untuk ibu saya, semoga pahala berlimpah untuk ibu saya. Begitulah, namanya anak, sadarnya telat. 

Akhirnya pun saya merasakan itu semua sekarang. Setelah menikah, semua sudah mulai agak keteteran. Karena saya belum pernah berlatih menjadi ibu yang bisa memanaj waktu dengan baik. 



Saya hampir sama seperti ibu saya, saya bekerja diluar rumah sembari pulangnya mengurus suami dan rumah tangga. Dalam hati saya, sebenarnya saya sangat ingin berhenti bekerja. Karena saya merasa kurang sanggup untuk double dalam mengurus semuanya. Saya juga bukan tipe orang yang bisa segalanya. Namun, suami saya melarang saya untuk berhenti bekerja. Karena memang kami bukan pekerja dengan gaji yang besar. Dan kami masih perlu dana untuk menggapai impian kami. Ada beberapa impian yang ingin kami capai. Dari mulai berangkat haji bersama, membuat peternakan ikan, dan mempunyai bisnis pribadi, Itu semua pasti butuh dana yang besar. Maka dari itu, suami saya wanti-wanti kepada saya agar saya tetap berjuang bekerja demi impian kami. 

Dengan sedikit berat hati, saya pun menuruti perkataan suami saya. Sebenarnya agak berat, saya dalam kondisi hamil muda yang pertama. Baru merasakan capai-capainya dalam kondisi ini. Saya pun harus bekerja ekstra di luar maupun di dalam rumah. Alhamdulillah, saya hanya bisa bersyukur kepada Allah karena masih diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani kehidupan saya. Yang jelas saya bawa semua ini dengan have fun sajah. Demi kondisi janin. Biar gak ikut stress karena ibunya juga sedikit stress.. heheheh

Biar saya menjalankan dengan enjoy pekerjaan luar rumah saya. Saya berencana untuk mengatur kehidupan saya agar tidak keteteran. Saya sudah mulai mempraktikkan beberapa hal kecil dalam mengatur rumah tangga. 



1. Kehidupan pekerjaan saya, Saya seorang guru SMA. Sehingga saya harus berangkat pagi dari pukul 6.45 sampai sore sekitar 15.30. Hampir seharian saya berada di sekolah. Cara saya agar saya enjoy bekerja adalah, istirahat sebisa mungkin saat waktu kosong, mengatur meja kerja dengan rapi, menyiapkan cemilan dan minuman kesukaan saya. jalan-jalan dan mengobrol dengan teman kerja saya, berusaha untuk melupakan pekerjaan rumah yang menumpuk saat bekerja. 

2. Kehidupan saya sebagai istri, Sebisa mungkin keperluan suami sudah saya siapkan malam harinya, dari mulai menyetrika baju dan perlengkapan yang lain, selalu menemani suami saya makan, merapikan rumah agar kondisi hati suami juga baik, tidak berbicara kasar kepada suami, mengatakan bahwa "Aku cinta kamu" atau kata-kata mesra yang lain setiap hari, berusaha menjadi istri yang penurut. 

3. Kehidupan rumah tangga, Semua pekerjaan rumah hampir saya laksanakan sendiri, dari mulai mencuci baju, menyetrika, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Kalau memasak untungnya di bantu ibu saya. Saya berusaha sebaik mungkin agar saat malam hari ketika saya selesai bekerja, saya selesaikan pekerjaan rumah tersebut dengan baik dan saya gunakan sistem gantian. Artinya mengepel tidak harus setiap hari, menyetrika hanya baju yang penting-penting saja, dan mencuci baju saat malam hari. Alhamdulillah suami saya mau membantu pekerjaan rumah walaupun tidak semua pekerjaan rumah di bantu. Namun, itu sudah cukup meringankan beban saya dalam bekerja. 

Itu beberapa hal yang saya lakukan saat ini, dan semoga ketika saya sudah memiliki anak saya bisa lebih baik dalam mengatur waktu saya dalam beribadah merawat keluarga. Doakan saya teman-teman. :)

Post a Comment

2 Comments

  1. Tentang pekerjaan Ibu itu memang gak habis kalau di rumah. Saya juga merasakannya sekarang, setelah menikah. Banyak sekali pekerjaan-pekerjaan rumah yg harus diberesin. Tapi itu, bener, dibawa have fun biar gak setress :)

    ReplyDelete
  2. Keep spirit, itulah knp wanita diganjar surga dikakinya, tetap smngat, krn wanita yg juga menjadi seorang ibu adalah superhero sejati dalam kehidupan nyata

    ReplyDelete

Gak usah ragu-ragu buat ninggalin jejak disini, karena gw rasa kita sama-sama satu nasib satu sepenanggungan sebagai manusia paling galau di dunia.. huehuee