Tragedy in December



Di sebuah kedai kopi item pait,,,terjadi kejadian yang tak terduga oleh sang penjual kopi…

Di cuekin pelanggannya yang tengah berdebat permasalahan hidup. Kopi yang dia pegang akhirnya tidak sengaja terminum dan tertelan oleh dirinya sendiri…. TRAGIsss!

Pertemuan antara dua sejoli yang sudah cukup lama di kedai kopi “Tempat itu” ini, antara penjual dasater dan penjual sate menjadi pertemuan perang celurit. Dibelakang mereka ada bapak tua yang mencari arit nya kemana-mana tapi gagal…. Sedih
Lanjut, Penjual sate tertegun karena sang penjual dasater marah besar karena pernah memergoki dia berdua dengan seekor kucing garong. Cemburu pasti, dan akhirnya penjual dasater memutuskan hubungan mereka yang sudah 3 hari ini berjalan. Tragis…… [baca kisah sebelumnya di tetangga sebelah]…

Sang penjual sate memutuskan bunuh diri karena tekanan hidup yang sangat berat termasuk sang kekasih yang sangat dia cintai sepenuh hatinya. Dia ambil sekotak besar vitamin C dan menenggaknya sekaligus tanpa jeda. Mati ?? belum…?? Tentulah. Vitamin C yang dia makan ternyata sudah habis. Dia tidak memiliki cadangan vitamin C lagi.  Dia pergi…. Pergi dari kehidupan penjual dasater. Pergi… pergi….
Dan beralih profesi menjadi biro jodoh.
Suatu hari, penjual dasater tengah berjalan-jalan di sebuah mall. Dan menemukan sebuah surat aneh di tengah jalan…

Dalam hati yang paling dalam,”Apa itu….? Apakah…….” Penjual dasater berfikir, apakah itu surat dari sang penjual sate,..?
Dia jongkok, comot, dan dia endus-endus,”Bah…. Tissue toilet... pantes bau…” dia buang dan harapannya kembali pupuss… pupuss….

Walaupun hampir sepenuhnya pingsan, dia tetap berjalan ke dalam sebuah mall. Dan ingin mencari mangsa. Mangsa yang ingin membeli dasater punya dia.. ternyata dia memiliki misi penting,, misi penyelamatan dasater dia yang harus habis… majikan dia bapak tua pembawa arit, marah dan mewajibkan dia segera menghabiskan stoking eh stok dasaternya sampe bis bis bis…..
Sang penjual dasater mengendap-endap. Takut nanti bertemu dengan tukang satpam, yang mungkin bakal memenjarakan dia karena ingin berjualan di Mall…

“Daster .. dasterrrr!!!” teriak penjual dasater.
Dia tidak sadar bahwa teriaknnya memicu rombongan satpam garang di mall itu untuk mendekati penjual dasater..

Sang satpam menghampiri dasater dengan slow motion…
1 menit, 1 jam kemudian..

“Bu! Beraninya ibu jualan disini! Ini bukan tempat jualan sateee!”
Sate..???? sang ibu bingung… satee…??? Sate…??? Berpikir mendalam….
Ternyata salah! Penjual dasater tengah memegang sate bukan daster… uuuuhhhh….. dia kesal, pasti pulang bakal di bacookk…..
Ternyata dia masih ingat penjual sate… keluar air mata dari hidung, dan dia merasa perlu untuk bertemu penjual sate saat itu juga..

Yakin dengan pilihannya. Sang penjual dasater menelepon penjual sate.

Telepon pertama,tersambung dengan petugas PLN
Telepon kedua, tersambung dengan rumah sakit jiwa.
Telepon ketiga, tersambung dengan tukang pos..

Akhirnya, penjual dasater menyerah, pergi meninggalkan mall dan kenangan dia dengan penjual sate,..

[udah gitu doank…. ]

Post a Comment

1 Comments

Gak usah ragu-ragu buat ninggalin jejak disini, karena gw rasa kita sama-sama satu nasib satu sepenanggungan sebagai manusia paling galau di dunia.. huehuee