Suatu Ketiak Part II
Berjalan di sebuah perbelanjaan yang
merupakan hari belanja bagi ibu2 rumah tangga. Tapi saya belum merasa,
jadi belum disebut ibu rt. Sebut saja saya bunga :p
Tengah
hari tepatnya, saya berkeliling di mall tersebut untuk mencari mangsa
bagi cicak saya dirumah, tragis... karena saya tidak menemukan apa2 di
pasar depan kamar saya.. Bersama seorang teman, sebut saja Romansyah...
tiba di depan mall tersebut dan di sambut oleh tukang parkir yang baik
hati nan periang...
melihat betapa periangnya tukang parkir di depan
mall tersebut membuat romansya hampir menabrak pengendara motor yang
mau parkir juga, dalam hati saya
"untung gak cinlok" mungkin kalau cinlok, saya sudah di tinggal pergi -_-
beberapa
adegan berlalu, dan akhirnya kami berdua masuk ke dalam sebuah mall
tempat para pemuja fashion dan alat rumah tangga berkumpul. Sebenarnya
saya tidak ingin menjadi salah satunya, tapi demi cicak saya yang
kelaparan, saya tetap masuk,
"perdamaian dunia berada di tangan saya! saya harus Masuk!!!" teriak saya di depan pintu masuk mall.. sedikit tatapan mengerikan dari penjual accesories di situ, tapi kami tetap maju!
Beberapa langkah menuju mall....
Ada
tangan mencengkeram lengan romansyah! Gawat!.... Slow Motion!!
Tidaaaaaaaaaaakk!!!!!!!!!! saya "menyelinguk" #eh.. ternyata itu tangan
mbak2 , saya sudah suudzon dulu, saya kira tukang parkir di depan yang
nyamperin Romansyah... Untung bukan...
Adegan selanjutnya, mbak
tersebut meraih lengan romansya dan tiba2 memberikan selebaran aneh bin
ajaib. Belum membaca sampai selesai, tangan ROmansyah sudah di balurin
ramuan nyong2 entah apa.. Saya sudah suuzon sama mbaknya, saya kira
mbaknya mau hip notis Romansya, Saya sudah siap2 mau kabur...
[agak jahat]
Setia sajalah,
Romansyah
sedikit gelagat dan takut, tapi mbaknya dengan menyeringai mencoba
menenangkan Romansyah dan menyeret kami berdua untuk mendekat...
"Mbak,,,, " Kata Mbak itu
"Iyaa,,, " Goda kami
"Mbak, Kami dari )*(&^EHOD(&^D&*D(((><>@!%@^R.,,,,,,,,,,,,,,," Cerewet mbaknya
entah
apa yang dibicarakan dan dikatakan mbaknya, sepertinya mbaknya lagi
menawarkan obat jerawat... Romansya sedikit tergoda, tapi saya tidak!!
Tidak sama sekali, kecuali satu... mbaknya nawarin makanan yang enak..
mungkin saya tidak bakal menolak..
Setelah beberapa penjelasan dan olesan mentega eh krim dari mbaknya, kami berdua cuma angguk2 kepala..
"Gimana mbak?? Tertarik? Dijamin Manujur 1000%!!!" Semangat mbaknya
~Persen itu cuma sampai 100 perasaan~ dalam hati saya
"Harganya murah kok mba" Kata mbaknya
~Mulai neeehh~ saya hampir kabur, tapi Romansyah masih mendengarkan ... Walahh
"Cuma 37.000 mbak,, tapi SSssttt.... buat mba 20.000 ribu saja" Bisik mbaknya
Ehem, nawarin apa nawarin ini, -_-
"Gak, mbak..... Lain kali saja,, saya lagi gak bawa uang... " Kata Romansyah
~Alhamdulillah,.... Akhirnya Romansyah agak sedikit sadar dari hipnotis mbaknya~ Saya menyeringai
"Mbak... Mbakk..... ada 10.000 , gimana mba,,, mumpung neeh" Bisik mbaknya lebih dekat
"Gak
mbak, maaf.. heheheh " Romansyah sedikit menghindar, saya cuma diam dan
tidak bergeming, karena saya tidak tertarik sedikitpun,, saya cuma
takut satu... Mbaknya hipnotis saya... Gawat nanti! Rahasia cicak saya
bisa terbongkar... -_-
Pergi kami berdua menghindar....
"Eh, bunga.. adem nih krimnya..." Kata Romansyah sedikit tertarik
"tahu gak Rom" Kata saya "kamu gak merasa aneh po, sama mbaknya?? "
"Emang kenapa bung??"
"Dia tuh penjual krim penghilang jerawat, tapi kok malah jerawat mbaknya banyak banget ya?? Gede2 lagi..." Jawabku
"Iya??? Pantesan ada yang aneh di perutku... Ada yang gemerisik..." Kata romansyah
Haaaa???? $@$!!!!** apa hubungannya?
ditengah-tengah
perbincangan yang semakin memanas gak tahu intinya apa, tukang parkir
tiba2 muncul di tengah-tengah jalan menuju tempat Romansyah
berdiri......
[End]
0 Comments
Gak usah ragu-ragu buat ninggalin jejak disini, karena gw rasa kita sama-sama satu nasib satu sepenanggungan sebagai manusia paling galau di dunia.. huehuee